TANDA-TANDA BERTANYA-TANYA (?)

air mata kental, merekah suaranya..
menangis dia, gerimis dimatanya berkejaran .

ia sibak tatap lelapnya dalam-dalam petang itu.
segala dr segalanya yang keruh yang abstrak loreng.
keringat dendampun masih tercecer di kitab sucinya mengotori mulutnya.
lalu masih haruskah ada tanya api mana yang telah padam ?
dicuri harmoni sepat dalam kerimba, sementara tangannya?
kronis memang. seperti sembilu luka terlukai.
ia beranjak dr kantuknya, mengambil nafsunya lalu bergerak.
suara yang hilang dikoreknya dalam-dalam.
kalau-kalau, bila saja mampu...

DAN, hujanpun merata di dadanya.
hai,siapa yang bernyanyi disana? perempuan atau kerinduan ?
di sapu rentetan lagu birahi yang hampir selesai.
mimpi menggentayangi, kau ada dengannya atau dengan dia?
dia kembali berdialog dengan tuhannya sambil meratap.
dirajutnya regresi hikayat lalu ia menampar tuhannya!
terduduk!
lihat, apa yang kau punya setelah detik berdetak.
anak dr kecewamu sudah menjelma nyata lurus satu-satu.
ia hadirkan sekat diantara penyemat yang merekat .

ia selipkan tawa, siang saat menyengat..
kelaminnya berdenyut, berdarahkah ?