Recent Posts

Wednesday 6 January 2010

Ayesha Tiara Putri *

07 01 2010 02.54

Kau mendongeng dgn tangisan, ya aku mendengar, Lirih, kelu seperti domba yang ingin disembelih.
Kau menjerit setelah nanar pucuk perihmu.
Ada yang tergaris disana, entah, Tapi aku mendengar.
Kau terus bernyanyi Ayesha, ya aku menatapnya, di hening malam saat bulan malu untuk bertukar sajak denganmu.
Ada apa denganku ?
Jangan bertanya !
Aku hanya ingin tahu dimana kau sembunyikan hatimu.
Lihat saja hatiku, Ayesha, sekarat, hampir tidak berdetak !
Lalu, dimana kau letakkan malam ? Dimana kau gantungkan air matamu ?
Jangan berteriak Ayesha !
Tanah, Batu, Udara, Air, semua sudah mengeluh kepadaku, Tapi yang kudengar dr mereka hanya, selalu dan selalu, hanya namamu Ayesha.
Lalu siapa aku ?
Jangan diam, aku ingin kau juga menjerit .
seperti tawa yang mengiringi getar gelagar gembala petang hari .
Jangan mengutukku Ayesha .
Berbisiklah, beritahu aku, mendesahlah padaku tentang hidupmu.
Karena, di setiap detik hatiku hanya bertanya, kemudian melongo tak berdaya, siapa Ayesha?
Entah...
Aku tersesat lagi dan lagi setiap aku menangis mengurung akal sehatku.
Aku sangat kacau Ayesha, aku lupa bagaimana berjalan dengan normal setiap harinya.
Jangan !
Jangan pernah menganggap hatiku tuli dan jiwaku mati.
Aku sangat berusaha mengenalmu, menerimamu, sungguh, sepenuhnya !
Aku bukan pemberontak sentimentil, aku menangis Ayesha, begitu dalam, sedalam luka yang benar-benar tersangkut di pedalaman hatimu.
Teruslah tersenyum sambil mendengarkan radio, dengan sepi .
Tidak ada konspirasi, aku sudah berusaha sangat jujur dalam hal ini.


Ayesha,
Setidaknya, berikan sedikit saja nafasmu untuk kuhirup !